Kamis, 31 Maret 2016

IEEE 1284 Standar Antarmuka Paralel


 
IEEE 1284 standar antarmuka paralel
IEEE 1284 standar antarmuka paralel standar umum untuk menghubungkan komputer ke printer atau perangkat tertentu lainnya lebih paralel (delapan bit data pada satu waktu) antarmuka fisik dan listrik. Koneksi fisik mirip dengan antarmuka Centronics lebih tua, yang terus mendukung. Sedangkan antarmuka Centronics hanya diperbolehkan data yang mengalir dalam satu arah, dari komputer ke perangkat, IEEE 1284 juga mendukung aliran data bi-directional.

Ketika antarmuka paralel Centronics pertama kali dikembangkan, perifer utama adalah printer. Sejak itu, portabel disk drive, tape drive, dan pemutar CD-ROM antara perangkat yang telah mengadopsi antarmuka paralel. Penggunaan baru ini disebabkan produsen untuk melihat cara-cara baru untuk membuat antarmuka paralel Centronics lebih baik. Pada tahun 1991, Lexmark, IBM, Texas instrumen, dan lain-lain bertemu untuk membahas standar yang akan menawarkan kecepatan yang lebih dan komunikasi dua arah. usaha mereka dan sponsor dari Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) menghasilkan komite IEEE 1284. IEEE 1284 standar telah disetujui untuk rilis pada Maret 1994.

IEEE 1284 menentukan standar lima mode operasi, setiap mode menyediakan transfer data baik dalam arah maju (komputer untuk perifer), arah belakang (perifer ke komputer), atau bi-directional (satu arah pada satu waktu).
  • Compatibility mode adalah asli antarmuka paralel Centronics dan dimaksudkan untuk digunakan dengan printer dot matrix dan printer laser yang lebih tua. Compatibility mode dapat dikombinasikan dengan nibble mode untuk transfer data bi-directional.
  • Nibble mode memungkinkan transfer data kembali ke komputer. Mode nibble menggunakan garis Status untuk mengirim 2 nibble (unit 4-bit) data ke komputer dalam dua siklus transfer data. Mode ini paling baik digunakan dengan printer.
  • Byte mode menggunakan driver software untuk menonaktifkan driver yang mengontrol jalur data agar data yang akan dikirim dari printer ke komputer. Data tersebut dikirim pada kecepatan yang sama seperti ketika data dikirim dari komputer ke printer. Satu byte data ditransfer bukannya dua siklus data yang dibutuhkan oleh nibble mode.  
  • ECP mode (Enhanced Capability Port mode) adalah modus bi-directional canggih untuk digunakan dengan printer dan scanner. Hal ini memungkinkan kompresi data untuk gambar, FIFO (pertama, keluar pertama) untuk item dalam antrian, dan kecepatan tinggi, komunikasi dua arah. Transfer data terjadi pada 2-4 megabyte per detik. Sebuah fitur canggih adalah channel menangani. Ini digunakan untuk perangkat multifungsi seperti perangkat printer / fax / modem. Misalnya, jika perangkat printer / fax / modem perlu untuk mencetak dan mengirim data melalui modem pada saat yang sama, driver perangkat lunak alamat saluran dari mode ECP memberikan saluran baru untuk modem sehingga kedua perangkat dapat bekerja secara bersamaan.
  • EPP mode (Enhanced Parallel Port mode) dirancang oleh Intel, Xircom, dan Data Zenith Sistem untuk menyediakan antarmuka paralel kinerja tinggi yang juga bisa digunakan dengan antarmuka standar. modus EPP diadopsi sebagai bagian dari IEEE 1284 standar. Mode EPP menggunakan siklus data yang mentransfer data antara komputer dan siklus perifer dan alamat yang menetapkan alamat, saluran, atau informasi perintah. Hal ini memungkinkan kecepatan transfer data 500 kilobyte untuk 2 megabyte per detik, tergantung pada kecepatan antarmuka paling lambat. Modus EPP adalah bi-directional. Hal ini cocok untuk adapter jaringan, akuisisi data, hard drive portabel, dan perangkat lain yang membutuhkan kecepatan.

komputer harus menentukan apa kemampuan dari perangkat terlampir dan modus yang memanfaatkan. Konsep yang dikembangkan untuk menentukan faktor-faktor ini disebut negosiasi. Negosiasi adalah urutan kejadian pada interface port paralel yang menentukan IEEE 1284 Modus perangkat dapat menangani. Sebuah perangkat yang lebih tua tidak akan menanggapi urutan negosiasi dan modus kompatibilitas dipilih untuk mengoperasikan perangkat tersebut. Sebuah perangkat yang lebih baru akan menanggapi urutan negosiasi dan mode lebih maju dapat diatur.

Referensi diambil dari : http://whatis.techtarget.com/definition/IEEE-1284-parallel-interface-standard

Sabtu, 19 September 2015

Jenis Bahaya dan Kecelakaan kerja dalam Laboratorium dan Penanganannya

dari sumber http://blogger-ulin.blogspot.co.id/2013/01/kecelakaan-yang-terjadi-di-laboratorium.html

Jenis Bahaya dan Kecelakaan dalam Laboratorium
Jenis-jenis bahaya yang sering menimbulkan kecelakaan dalam laboratorium kimia adalah :
Keracunan
Keracunan sebagai akibat penyerapan bahan-bahan kimia beracun atau toksik, seperti ammonia, karbon monoksida, benzene, kloroform, dan sebagainya. Keracunan dapat berakibat fatal ataupun gangguan kesehatan. Yang terakhir adalah yang lebih seringterjadi baik yang dapat diketahui dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pengaruh jangka panjang seperti pada penyakit hati, kanker, dan asbestois, adalah akibat akumulasi penyerapan bahan kimia toksik dalam jumlah kecil tetapi terus-menerus.
Iritasi
Iritasi sebagai akibat kontak bahan kimia korosif seperti asam sulfat, asamklorida, natrium hidroksida, gas klor, dan sebagainya. Iritasi dapat berupa luka atau peradangan pada kulit, saluran pernapasan dan mata.
Kebakaran dan Luka Bakar
Kebakaran dan luka baker sebagai akibat kurang hati-hati dalam menangani pelarut-pelarut organik yang mudah terbakar seperti eter, aseton, alcohol, dan sebagainya.Hal yang sama dapat diakibatkan oleh peledakan bahan-bahan reaktif seperti peroksida dan perklorat.
Luka Kulit
Luka kulit sebagai akibat bekerja dengan gelas atau kaca. Luka sering terjadi padatangan atau mata karena pecahan kaca.
Bahaya lainnya
Seperti sengatan listrik, keterpaan pada radiasi sinar tertentu dan pencemaran lingkungan. Jadi jelas bahwa laboratorium kimia mengandung banyak potensi bahaya, tetapi potensi bahaya apapun sebenarnya dapat dikendalikan sehingga tidak menimbulkan kerugian. Suatu contoh, bahan bakar bensin dan gas cair mempunyai potensi bahaya kebakaran yang amat besar. Tetapi dengan penanganan dan pengendalian yang baik,transportasi jutaan ton setiap hari adalah hal biasa. Demikian pula dalam produksi dan penggunaan pestisida yang mempunyai potensi racun, hanya menimbulkan malapetaka apabila salah penanganan atau karena kecerobohan.

 Sumber – sumber Bahaya dalam Laboratorium
Secara garis besar, sumber-sumber bahaya dalam laboratorium dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni :
1.      Bahan-bahan kimia yang berbahaya yang perlu kita kenal jenis, sifat, cara penanganan, dan cara penyimpanannya.Contohnya: bahan kimia beracun, mudah terbakar, eksplosif, dan sebagainya.
2.      Teknik percobaan yang meliputi pencampuran bahan distilasi, ekstraksi, reaksi kimia, dansebagainya.
3.      Sarana laboratorium yakni gas, listrik, air, dan sebagainya.
Ketiga sumber tersebut diatas saling berkaitan, tetapi praktis potensi bahaya terletak pada keunikan sifat bahan kimia yang digunakan. Masing-masing sumber beserta keterkaitannya perlu dipahami lebih detail agar dapat memperkirakan setiap kemungkinan bahaya yang mungkin terjadi sehingga mampu mencegah atau menghindarinya.Selain itu, perlu pula dipahami tentang alat pelindung diri serta cara penanggulangannya bila terjadi kecelakaan.
  
Penanganan Kecelakaan Kerja di Laboratorium
Laboratorium merupakan tempat kerja yang berpotensi timbul kecelakaan. Meski kecelakaan kecil dan ringan, tetaplah merupakan kecelakaan yang bisa jadi menimbulkan efek yang lebih besar.
Sumber bahaya yang berpotensi menimbulkan kecelakaan bisa dari bahan kimia, bahan biologis, radiasi, aliran listrik, dan lainnya. Semua itu bisa membuat efek yang tidak diinginkan seperti keracunan, iritasi, ledakan hingga kebakaran.
Berikut ini merupakan tips cara penanganan awal sebagai pertolongan pertama (P3K) pada kecelakaan di Laboratorium kimia :
Luka bakar akibat zat kimia
Terkena larutan asam
  1. kulit segera dihapuskan dengan kapas atau lap halus 
  2. dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya 
  3. Selanjutnya cuci dengan 1% Na2CO3
  4. kemudian cuci lagi dengan air 
  5. Keringkan dan olesi dengan salep levertran.
 Terkena logam natrium atau kalium
  1. Logam yang nempel segera diambil 
  2. Kulit dicuci dengan air mengalir kira-kira selama 15-20 menit 
  3. Netralkan dengan larutan 1% asam asetat 
  4. Dikeringkan dan olesi dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau kapas yang telah dibasahi asam pikrat.
Terkena bromin
  1. Segera dicuci dengan larutan amonia encer 
  2.  Luka tersebut ditutup dengan pasta Na2CO3 
 Terkena phospor  
  1. Kulit yang terkena segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya 
  2. Kemudian cuci dengan larutan 3% CuSO4.
Luka bakar akibat benda panas
  1. Diolesi dengan salep minyak ikan atau levertran 
  2. Mencelupkan ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres sampai rasa nyeri agak berkurang.
Luka pada mata
Terkena percikan larutan asam
•         Jika terkena percikan asam encer,
•         Mata dapat dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus
•         Dicuci dengan larutan 1% Na2C3
Terkena percikan larutan basa
•         Dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus
•         Dicuci dengan larutan 1% asam borat dengan gelas pencuci mata
Keracunan
Keracunan zat melalui pernafasan
Akibat zat kimia karena menghirup Cl2, HCl, SO2, NO2, formaldehid, ammonia.
  1. Menghindarkan korban dari lingkungan zat tersebut, kemudian pindahkan korban ke tempat  yang berudara segar.
  2. Jika korban tidak bernafas, segera berikan pernafasan buatan dengan cara menekan bagian dada atau pemberian pernafasan buatan dari mulut ke mulut korban
Jika terjadi kecelakaan laboratorium, sebaiknya segera menghubungi Badan Layanan/personel seperti :
  • Biological Safety Officer
  • Pejabat laboratorium
  • Engineering/Water/Gas/Electrical
  • Satpam

Sabtu, 13 Juni 2015

Topologi jaringan

 

Topologi jaringan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 6 kategori utama seperti di bawah ini.
  1.       Topologi bintang
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.



Topologi bintang

Kelebihan

  •      Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
  •      Tingkat keamanan termasuk tinggi.
  •      Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
  •      Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
  •      Akses Kontrol terpusat.
  •      Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
  •      Paling fleksibel.

Kekurangan

  •      Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
  •      Boros dalam pemakaian kabel.
  •      HUB/SWITCH jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
  •      Peran hub sangat sensitif sehingga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.
  •      Jaringan tergantung pada terminal pusat.
  •      Jika menggunakan HUB dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
  •      Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring.

  1.       Topologi cincin
Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin.

Topologi cincin

Kelebihan

  •      Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan
  •      Memiliki performa yang lebih baik daripada topologi bus, bahkan untuk aliran data yang berat sekalipun.
  •      Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru.
  •      Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan dalam jaringan karena menggunakan konfigurasi point to point
  •      Hemat kabel
  •      Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data

Kekurangan

  •       Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring).
  •       Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
  •       Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah titik/node yang terdapat pada jaringan.
  •       Lebih sulit untuk dikonfigurasi daripada Topologi bintang
  •       Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles

  1.       Topologi bus
Topologi bus merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Kesulitan utama dari penggunaan kabel sepaksi adalah sulit untuk mengukur apakah kabel sepaksi yang digunakan benar-benar cocok atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang digunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).
Pada topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan men tap Ethernetnya sepanjang kabel.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
 Topologi bus

Ciri-ciri

1.      Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris
2.      Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/komputer
3.      Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu komputer
4.      Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T
5.      Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor
6.      Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain
7.      Susah melakukan pelacakan masalah
8.      Discontinue Support
Keunggulan:
·         Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
·         Hemat kabel.
·         Layout kabel sederhana.
    Kelemahan:
·         Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
·         Kepadatan pada jalur lalu lintas.
·         Diperlukan Repeater untuk jarak jauh.

  1.       Topologi jala
Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port (lihat gambar).

                                                                 Topologi jala

Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
  •       Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
  •       Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
  •       Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
  •       Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa kekurangan yang dapat dicatat yaitu:
  •     Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
  •       Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
  •      Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid network).

  1.       Topologi pohon
Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-
Keungguluan jaringan pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat. Menurut jeremyah joel, tapologi ini menggunakan banyak kabel dan di Backbone [Kabel terbawah] merupakan pusat dari tapologi ini


  1.       Topologi linier
Jaringan komputer dengan topologi runtut (linear topology) biasa disebut dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah penamat (terminator). Penyambung yang digunakan berjenis BNC (British Naval Connector: Penyambung Bahari Britania), sebenarnya BNC adalah nama penyambung bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Sepaksi Thinnet). Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan murah tetapi sebanyaknya hanya dapat terdiri dari 5-7 komputer.

1.      Penyambung kabel BNC digunakan untuk menghubungkan kabel ke penyambung-T.
2.      Penyambung-T BNC digunakan untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3.      Penyambung tabung BNC (BNC barrel connector) digunakan untuk menyambung 2 kabel BNC.
4.      Penamat BNC digunakan ntuk menandai akhir dari topologi bus.

Keuntungan topologi bus beruntut

·         hemat kabel
·         tata letak kabel sederhana
·         mudah dikembangkan
·         tidak butuh kendali pusat
·         penambahan maupun pengurangan penamat dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan

Kelemahan topologi bus beruntut

·         deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
·         kepadatan lalu lintas tinggi
·         keamanan data kurang terjamin
·         kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah
·         diperlukan pengulang (repeater) untuk jarak jauh.

Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna. Topologi-topologi ini sering kita temui di kehidupan sehari-hari, namun kita tak menyadarinya. Topologi pertama yang digunakan adalah topologi bus. Semua Topologi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.